Mobil Mercy 280 SL eks Presiden BJ Habibie kembali menjadi perhatian publik setelah pemilik baru, RK, mengganti warna mobil klasik tersebut tanpa izin resmi. Peristiwa ini terjadi di Jakarta pada awal September 2025, memicu diskusi seputar pelestarian kendaraan bersejarah dan regulasi terkait mobil koleksi nasional.
Baca juga: BMW Meluncurkan iX3 Flagship: Era Baru Neue Klasse Dimulai
RK Ganti Warna Mercy 280 SL Tanpa Persetujuan
Pemilik baru Mercy 280 SL eks Presiden BJ Habibie, RK, melakukan pergantian warna mobil dari hitam klasik menjadi silver metalik. Aksi ini dilakukan tanpa koordinasi dengan pihak berwenang atau ahli konservasi otomotif, sehingga menimbulkan pro kontra di kalangan pecinta mobil klasik.
Reaksi Publik dan Kolektor Mobil
Para kolektor mobil klasik dan penggemar BJ Habibie menilai pergantian warna tersebut kurang tepat. Mereka menekankan pentingnya mempertahankan warna asli sebagai bagian dari sejarah kendaraan yang memiliki nilai nasional tinggi. “Mercy 280 SL ini bukan sekadar mobil, tapi bagian dari warisan Presiden Habibie,” ujar seorang kolektor Jakarta.
Regulasi dan Pelestarian Mobil Sejarah
Menurut beberapa ahli, perubahan warna pada mobil klasik berstatus nasional harus melalui prosedur resmi. Hal ini untuk menjaga nilai historis dan estetika kendaraan. Pergantian warna yang sembarangan bisa menurunkan nilai jual dan merusak nilai sejarah Mercy 280 SL Presiden BJ Habibie.
Baca juga: Harga HR-V Hybrid Kini Lebih Murah Berkat Insentif Pemerintah
Komentar dari Pihak Resmi
Hingga saat ini, pihak resmi terkait pelestarian kendaraan bersejarah masih meninjau kasus pergantian warna Mercy 280 SL. Mereka menekankan pentingnya edukasi bagi pemilik mobil klasik agar setiap modifikasi dilakukan secara legal dan tidak mengurangi nilai sejarah.
Penutup
Kasus pergantian warna Mercy 280 SL eks Presiden BJ Habibie menjadi pengingat pentingnya melestarikan kendaraan bersejarah. Masyarakat dan kolektor diharapkan lebih bijak dalam merawat mobil klasik agar tetap memancarkan nilai historis dan estetika aslinya.